10 Januari 2016

Profil Rumah Baca Edelweis

PROFIL
RUMAH BACA EDELWEIS

              
  Tuban Kidul RT 05 RW 05, Tuban, Gondangrejo,
                     Karanganyar, Jawa Tengah 
               Email  : rumahbaca05@gmail.com
               FB       : Rumah Baca Edelweis
               CP       : 085702505017 (Sidiq Bachtiar)


Latar Belakang dan Sejarah Singkat:

Berawal dari pemikiran beberapa pemuda di desa Tuban tentang tidak adanya tempat berkumpul(nongkrong) yang positif untuk pemuda dan anak-anak. Dan juga karena vakumnya Organisasi Karang Taruna maka tidak ada sebuah forum untuk pemuda berkumpul saling bertukar pendapat. Dari gagasan itulah beberapa pemuda ingin membuat sebuah komunitas yang bisa menciptakan dan mewadahi kegiatan posiif pemuda di Desa Tuban. Dan juga memikirkan rendahnya minat baca di desa Tuban. Meskipun di sekolah-sekolah sudah ada perpustakaan, tapi minat baca di desa kami masih tetap rendah. Sementara dari beberapa pemuda itu ada yang memiliki minat baca lumayan, tapi mereka memiliki kesulitan mengakses buku-buku bacaan. Selama ini akses buku bacaan hanya bisa diperoleh oleh siswa-siswa sekolah atau mahasiswa-mahasiswa di universitas. Sementara untuk orang-orang yang sudah tidak menjadi siswa sekolah atau mahasiswa tidak bisa mengakses buku bacaan. Dan keterbatasan ekonomi untuk membeli buku membuat mereka kesulitan untuk menyalurkan hobi membacanya.

Dari hal-hal tersebut di atas, beberapa pemuda itu berinisiatif mendirikan sebuah tempat yang sederhana memanfaatkan ruang tamu dan teras dari rumahnya. Tempat itu kemudian mereka namakan Rumah Baca Edelweis pada bulan Februari 2014. Mereka memulai membuka perpustakaan kecil dengan beberapa buku koleksi mereka pribadi dan membuat rak dari kayu-kayu bekas. Seiring berjalannya waktu, buku koleksinya mula bertambah dari bantuan/donasi teman-teman dari berbagai daerah. Sampai saat ini ada sekitar 300 buku menjadi koleksi Rumah Baca Edelweis.
Rumah Baca Edelweis menyediakan buku-buku bacaan untuk masyarakat umum di sekitar Desa Tuban. Cara peminjaman buku disini pun mudah dan gratis. Peminjam hanya dicatat nama, alamat, dan nomor HP. Rumah Baca Edelweis tidak takut kalau peminjam tidak mengembalikan buku. Itu bagian dari resiko sebuah perpustakaan. Disini kami sama-sama belajar untuk menumbuhkan kejujuran dan tanggung jawab, tanpa paksaan dan tanpa ancaman.

Selain menyediakan buku bacaan dan pinjam-meminjam buku, Rumah Baca Edelweis juga sering mengadakan kegiatan-kegiatan. Antara lain mengadakan workshop ketrampilan, menonoton film bersama, dan kegiatan musik dalam upaya mewadahi kreatifitas pemuda Desa Tuban. Dan di tahun kedua Rumah Baca Edelweis juga mulai bergerak di bidang lingkungan dengan mendirikan Bank Sampah Edelweis yang diuurusi oleh pemuda-pemuda. Selain itu juga mulai mengadakan program penghijauan desa sedikit demi sedikit. Dana-dana untuk kegiatan itu kami dapat dari donasi/sumbangan teman-teman.




                                              Awal berdirinya Rumah Baca Edelweis


                                        Dapat bantuan rak dari Kelurahan Desa Tuban


Kegiatan-Kegiatan Rumah Baca Edelweis:

1.     Menonton Film Bareng

Kegiatan ini diadakan hampir setiap bulan sekali atau dua kali, setiap hari sabtu malam. Bertujuan memberikan hiburan gratis pada anak-anak di sekitar Rumah Baca Edelweis. Berawal dari keprihatinan kami pada tayangan-tayangan di televisi yang kurang baik dan juga kurang bermanfaat untuk anak-anak. Kami berinisiatif mengadakan kegiatan ini. Film-film yang diputar terlebih dulu kami seleksi apakah layak dan bisa memberi pelajaran/hikmah bagi penontonnya, terutama anak-anak. Kami lebih sering memilih film-film yang memberikan pesan moral dan motivasi kepada anak-anak dan juga pemuda untuk terus semangat belajar dan meraih cita-cita. Terkadang kami juga memutar film-film kartun yang menghibur. Dalam kegiatan ini Rumah Baca Edelweis juga suka memberikan makanan ringan tradisional, bermaksud untuk mengenalkan anak-anak agar lebih suka mengkonsumsi makanan tradisional yang bebas dari bahan pengawet.






2.     Workshop Ketrampilan

Kegiatan-kegiatan ini diadakan untuk mengasah kreatifitas anak-anak. Dilaksanakan dengan penuh keceriaan dan ditemani kakak-kakak volunteer yang menguasai bidang ketrampilan masing-masing.


                           Membuat tempat pensil/pulpen dari kertas/koran bekas


                                          Membuat batik ikat celup/kuas


                                                    Menggambar bersama



3.     Musik Akustik

Kegiatan ini untuk para pemuda. Dalam upaya mewadahi kreatifitas mereka dalam bermusik. Selain musik juga ada pembacaan puisi dari karya kawan-kawan Rumah Baca Edelweis. Kegiatan ini tentunya untuk mendorong para pemuda untuk menyalurkan energi dan jiwa muda mereka ke dalam hal-hal positif.


                           



4.     Bank Sampah Edelweis

Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian para pemuda terhadap lingkungan sekitar tempat tinggal. Masalah sampah adalah maslah yang sangat sulit dicari solusinya. Pemerintah Desa juga belum mempunyai system pengelolaan sampah. Jadi para pemuda berinisiatif melakukan kegiatan ini. Bekerja sama dengan masyarakat yang ikut berpartisipasi. Menampung sampah yang masih bisa didaur ulang lalu dijual ke pengepul rosok. Hasil dari penjualan dibagi antara Rumah Baca Edelweis dan nasabah Bank Sampah sesuai perjanjian yang disepakati. Dari kegiatan ini Rumah Baca Edelweis memperoleh sedikit dana untuk menggerakkan roda kegiatannya.

                           



5.     Menanam Pohon

Kegiatan ini bertujuan mengenalkan dan mengajak anak-anak untuk mencintai alam dan lingkungan sekitar mereka. Dengan menanam pohon kita sama saja berinvestasi oksigen, menciptakan udara bersih. Setidaknya mengajak mereka untuk mengurangi polusi udara. Kegiatan ini juga rutin diadakan sebulan sekali dalam program “Satu Bulan Satu Pohon”, yang akan ditanam di tepian jalan desa. Melakukan kegiatan ini sejak dini, besar kemungkinan akan menciptakan generasi-generasi yang mencintai dan menjaga alam.


Terus tanam, tanam, dan tanam terus





6.     Perpustakaan Jalanan

Perpustakan jalanan adalah kegiatan membawa buku-buku koleksi Rumah Baca Edelweis turun ke jalan. Tujuannya untuk mendekatkan buku ke masyarakat di Desa Tuban. Di jalan sekitar desa sesekali kami membawa buku-buku itu keluar. Biasanya pada waktu sekolah-sekolah libur.










7.     Mendaki Gunung Bersama

Kegiatan ini untuk pemuda-pemuda yang menyukai petualangan di alam terbuka. Tapi terkadang adik-adik kami pun ikut kegiatan ini, tentunya dengan ijin orang tua dan pendampingan dari kami. Dengan mendaki gunung teman-teman Rumah Baca Edelweis belajar menumbuhkan rasa cintanya pada tanah air Indonesia ini. Dan juga belajar mencintai alam, agar tumbuh rasa keinginan untuk menjaga dan merawat alam agar tetap terjaga dan indah.


Dan kegiatan mendaki gunung bagi kami adalah salah satu bagian dari melaksanakan perintah 'iqra', 'membaca' karya ciptaanNya.


8.     Bersepeda Bersama

Bersepeda adalah salah satu kegiatan yang disukai teman-teman Rumah Baca Edelweis. Tak lepas dari keadaan alam dan lingkungan yang mulai terpolusi. Dan isu pemanasan global yang semakin panas. Kami di desa ikut mengkampanyekan untuk mengurangi polusi udara, dengan mengajak pemuda-pemuda Rumah Baca Edelweis untuk memakai sepeda jika bepergian jarak dekat/sekitar kampung. Kadang kami juga mengadakan kegiatan bersepeda bersama jarak jauh untuk memuaskan jiwa-jiwa petualang para pemuda.


Mengayuh menyalurkan energi positif untuk kesehatan dan alam


9.     Bagi Nasi Bungkus di Jalanan

Kegiatan ini diadakan setiap bulan Ramadhan. Rumah Baca Edelweis dan teman-teman mengumpulkan donasi lalu dibelikan nasi bungkus dan dibagikan ke jalanan. Pada tunawisma, pemulung, tukang becak, dll, di sekitar kota Solo. Bertujuan untuk belajar menumbuhkan rasa kepedulian kepada sesama dan mengasah rasa empati. Kini kegiatan ini ingin kami lakukan bekerja sama dengan Rumah Baca Teratai di Sangkrah,Solo. Mereka lebih intens dan konsisten melakukan kegiatan itu setiap hari jumat.


                                                           Happiness is only real when shared




               Penutup:

Demikianlah kegiatan-kegiatan di Rumah Baca Edelweis. Baru sebatas itulah hal-hal yang bisa kami lakukan. Setidaknya kini di desa kami ada sebuah tempat untuk anak-anak dan pemuda-pemuda menyalurkan energi jiwa muda mereka. Dan ada tempat untuk mewadahi kreatifitas-kreatifitas mereka.

Semoga lebih banyak lagi pemuda-pemuda di Desa Tuban dan dari daerah lain yang bersedia bergabung untuk mengembangkan Rumah Baca Edelweis ini. Agar Rumah Baca Edelweis bisa sampai pada impiannya untuk menjadi komunitas dan forum bagi pemuda-pemuda di Desa Tuban khususnya dan dari daerah lain juga untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman hidup. Bukan hanya dalam soal buku atau minat baca dan seni atau pun sastra, tapi mencakup dalam semua aspek kehidupan. Itulah impian Rumah Baca  yang sejati, menjadi tempat untuk belajar tentang kehidupan yang sederhana dan tempat belajar menjadi manusia yang seutuhnya.


Semangat baik…!

Doa di Lubuk Sakit (Rabu Pagisyahbana)

DOA DI LUBUK SAKIT

Padaku, berikan padaku puisi
yang mampu membimbing aku kembali padaMu

Tuhan, beri aku nyanyian dzikir para gulma
para burung lagi para petani, yang teduh membasuh muka
lewat mata sejenak menutup.

Mulanya aku curi puisi dari mata para gadis
lalu ke mata pisau mengorek isi jantung
Puisi, aku tulis puisi sampai gigih
darah lelakiku muncrat hampir kafir

Tuhan, beri aku param peredam lupa peredam
lukaku di keledai di hasrat malang kemaluanku
makhluk yang tumpul lagi tak panjang.

Lewat doa di lubuk sakitku
kuakui tak cermat aku mengeja
perbait perbaris kuasaMu untuk kutulis menjadi puisi,
di langit aku diberi puisi akan kesaksian yang luas
lagi megah menjemputku lewat mata sejenak menutup

Padaku, Engkau berikan kuasa yang mampu
mengubahku kembali pada lupa lagi luka.

(Rabu Pagisyahbana)

7 Januari 2016

Sisa Malam Tahun Baru


Sisa malam mengabarkan lelah
Pada tubuh renta sebatang kara
Emperan menjadi bahtera mengarungi mimpi
Berselimut harapan tentang esok pagi
Janji matahari yang setia mengantar rezeki
Sedang jalan raya menyisakan pesta pora
Sisa-sisa kemubaziran peradaban
Merayakan bergeraknya waktu
yang sejatinya selalu berlalu
Aspal jalanan menyisakan jejak kaki
Manusia-manusia yang haus ingar-bingar duniawi
Membunuh sunyi dengan hingar kembang api
Langit menyisakan legam
Terbakar oleh riuh nafsu kemewahan
Kesenangan tanpa takaran
Udara menyisakan kebisingan
Oleh suara deru-berderu saling beradu nafsu
Asap menyesakkan mengisi ruang jiwa

Apa yang tersisa dari malam tahun baru?
Resolusi penuh mimpi-mimpi?
Pemujaan atas kepalsuan waktu?
Atau kita yang menipu hari baru?


02.00
07/01/2016 

27 Desember 2015

Rumah Baca Edelweis - Memperingati Hari Gunung

Hari Gunung Internasional jatuh pada setiap tanggal 11 Desember. Walau terlambat, kami tetap mengadakan acara untuk sedikit memperingatinya dengan sebuah kegiatan sederhana.
Kami mengajak adik-adik sekitar Rumah Baca Edelweis untuk menanam pohon. Karena kami sudah tidak mempunyai lahan tanam, kami memakai pot sebagai media tanam. Bibit tanaman dan pot kami membeli dengan uang donasi dari teman-teman. Kami mau berusaha membiasakan untuk belajar mandiri. Kegiatan ini bertujuan mengajak adik-adik belajar mencintai alam semesta terutama lingkungan sekitar mereka. Dengan menanam pohon akan dihasilkan setidaknya udara segar yang bisa dihirup setiap hari.

Lalu kami juga mengajak mereka untuk menggambar bersama, temanya adalah gunung. Kita semua waktu kanak-kanak pasti pernah menggambar gunung. Itu hampir menjadi masa yang dilalui hampir semua anak-anak Indonesia.









Mari belajar mencintai alam dan lingkungan bersama-sama.
Mari berbahagia bersama-sama.

Salam
Rumah Baca Edelweis
27/12/2015

19 Desember 2015

Dini Hari

"Hanya orang yang pernah tersesat yang akan menemukan jalan kembali. Karena sejatinya tujuan hidup kita adalah untuk kembali pulang."


catatan kaum kusam
dini hari, 19/12/2015

6 Desember 2015

Telaga Cinta



Jika ingin Kau campakkan aku dari manusia
Cukuplah diriMu yang kudambakan
Jika ingin Kau abaikan aku dari dunia
Cukuplah telaga cintaMu yang kuharapkan

desember,2015

28 November 2015

Pilihan, Pilihan, dan Pilihan

Dalam hidup
Kita akan selalu dihadapkan dengan banyak pilihan
Pilihan, pilihan, pilihan, pilihan dan pilihan
Kita akan selalu dihadapkan dengan perasaan dilematis dalam menentukan pilihan
Dalam setiap pengambilan keputusan
Apalagi menyangkut kehidupan dan impian
Apalagi jika usia ikut berperan menjadi faktor yang harus diperhitungkan
Apalagi jika soal cinta dan kepastian status juga dipertimbangkan
Kecemasan dan ketakutan itu hanya fatamorgana, kawan
Yang perlahan-lahan menggerogoti keberanian
Kenyamanan dan kemapanan hanyalah oase yang suatu saat mengering
Sedang impian adalah satu-satunya api, kawan
Kita sendiri yang akan menentukan
Apakah akan kita biarkan api itu tetap menyala atau akan kita padamkan ?
Aku dan kau sama-sama menyalakan api yang sama
Tapi kita tak akan pernah tahu api siapa yang akan tetap menyala
Sedang angin masih terus menyambar-nyambar
Membisikkan godaan-godaan agar kita padam
Aku sendiri pun masih menyimpan kecemasan dan ketakutan
Keberanian terkadang bersembunyi entah dimana tak kutemukan
Aku hanya berharap kita terus berani mengejar impian
Karena kini kita tahu apa yang kita inginkan
Kenyamanan dan kemapanan akan dipertaruhkan
Ilusi kehidupan yang terkadang membuai kita
Kita tetap bebas menentukan jalan dan pilihan
Kita bebas menentukan keputusan
Tapi kita tidak pernah tahu akan datang berapa kali kesempatan
Kita tak akan pernah tahu seberapa dekat jarak impian dari kita
Atau mungkin impian malah menjauh karena kita tak merespon kesempatan
Aku hanya berharap kita bisa lebih mendengar kata hati
Aku hanya berharap kita bisa lebih memahami jiwa
Semoga impian tidak pergi menjauhi kita
Semoga keberanian tidak lari meninggalkan kita

"Panjang umur keberanian...mati kau, kecemasan dan ketakutan" (Sisir Tanah)

(catatan untukku dan seorang kawan)
Dini hari,28/11/2015