9 Maret 2016

Sajak Laut


#1

Kau adalah laut yang aku tak tau kedalamannya
bahkan aku tak mampu menyelami diammu
tapi aku terpesona oleh ketenanganmu
Aku terhanyut pada biru parasmu
jika tak sanggup aku berenang di dirimu
akan ku tenggelamkan diriku ke dalam jiwamu

foto:sidiqbachtiar

#2

Mata sayumu bercerita tentang laut
laut yang dalam, sampai tak mampu aku menyelam
terbalut oleh ketenangan diam
tanpa riak dan debur ombak
Aku tenggelam ke dalam lautmu
Aku terhisap ke pusaran diammu
rengkuh jiwaku ke sanubarimu

SB
09/Mar/2016

8 Maret 2016

#Batas




foto:sidiqbachtiar

#Batas

Biarlah laut tetap manjadi laut
Biru…
Dengan segala rahasia di kedalamannya

Biarlah gunung tetap menjadi gunung
Hijau…
Dengan segala misteri di rimbanya

Biarlah diri tetap menjadi diri
Meskipun harus menyatu
Kita tetaplah diri kita masing-masing

Bukankah di batas laut dan darat ada pantai?
Bukankah di batas gunung dan dataran ada kaki gunung? 
Di batas itulah ada keindahan
Di batas itulah kebahagiaan akan kita ciptakan

SB
01/Mar/2016

7 Maret 2016

Aku Melihat Api




foto:dstkhdyn

 Aku Melihat Api

Aku mendengar suara api
dalam nada-nada yang keluar dari perkusi
tangan-tangan kecil lincah menari
memainkan tajamnya naluri

Aku melihat bara api
dalam diri-diri yang masih suci
tanpa beban ambisi-ambisi duniawi
yang ada hanya suka cita hari ini

Aku merasakan hangatnya api
dari antusiasme yang disebarkan jiwa-jiwa murni
di suatu senja diiringi gerimis yang ritmis
tanpa masa lalu atau masa depan yang menghantui
hanya ada masa kini, hari ini

SB
07/Mar/2016

Kenyataan Hidup




Kenyataan Hidup

Aku melihat matamu memerah
Air laut menetes dari muaranya
Menyeberang jauh ke daratan
Menemui diri dalam kenyataan zaman

Ikan-ikan tanpa laut
Pohon-pohon tanpa tanah
Awan-awan tanpa langit
Manusia-manusia tanpa rumah

Percayalah pada mata batinmu
Apa yang kau lihat adalah kenyataan
Kehidupan yang sebenar-benarnya hidup

SB
05/Mar/2016
 

6 Maret 2016

Pak Tua Berkawan Anjing




 
gambar:sidiqbachtiar

Pak Tua Berkawan Anjing

Sudut desa penuh teduh
Menemui sunyi yang bersembunyi
Daun gugur melebur sepi
Di tengah kolam berduri
Aroma dupa bersahaja
Memajang kayu-kayu tua
Berukir kisah tentang hidupnya
Kulit legam membungkus tulang
Rapuh tubuh seolah akan rubuh
Raga tak lagi mampu menopang jiwa
Usia termakan congkaknya waktu
Duduk di dunia dalam ruang
Pandangan kosong menanti maut
Ranjang menjadi bahtera
 
Hitam adalah kawan setia
Berbagi makan saling menjaga
Pak tua dalam kesunyian
Pak tua dalam kesepian
Berkawan anjing kesendirian
 

SB
22/11/2015