Aku ingin sedikit bercerita tentang seorang teman. Namanya adalah budi, teman kerjaku di pabrik. ya,kami memang seorang buruh. Budi masih sangat muda umurnya baru 19 tahun,jauh dibawahku. Dia baru lulus dari sekolah SMK tahun lalu. Selepas lulus dia langsung bekerja. Pernah jadi kuli bangunan dan pernah juga bekerja di pabrik tabung gas. Sampai akhirnya dia bertemu aku di tempat kerja yang sekarang.
Budi adalah orang yang mudah bergaul,dia suka berbicara terbuka,bahkan jujur apa adanya. Karena sifatnya itulah dia cepat akrab denganku. Kami suka ngobrol tentang apa saja, tentang hobinya mengotak-ngatik motor. Atau tentang pengalaman hidupku,yang selalu dia simak dengan antusias. Aku selalu berusaha jujur setiap bercerita dengannya. Dia paling suka dengan cerita naek gunung,karena itu salah satu keinginannya tapi belum tercapai. Tentang pengalamanku menghisap asap ganja, tentang wanita dan banyak lagi. Budi pun selalu terbuka bercerita tentang hidupnya. Setiap hari senin dia biasanya akan bercerita tentang malam minggunya yg dihabiskan dengan mabuk. Aku juga suka mendengar keluhannya tentang uangnya yang habis untuk motor. Tapi kadang kami juga sholat bersama,walaupun entah kemarinnya dia minum alkohol atau tidak, aku tidak pernah mempermasalahkannya.
Budi,adalah seorang pemuda yang mengajarkanku tentang keterbukaan dan kejujuran, terutama pada diri sendiri. Tak peduli betapa pun buruk kelakuan kita. Dengan jujur pada diri sendiri dan orang lain kita akan merasa bebas.
Sore tadi Budi memberikanku satu pelajaran berharga lagi,disaat teman-teman mengeluh soal pekerjaan. Dia berkata "nikmati aja bro, hidup itu seperti kopi, pahit, tapi jika kita bisa meresapinya,pasti akan terasa nikmat", dia berkata sambil tertawa, aku pun ikut tertawa bersamanya.
sidiq
12/04/14