13 Juli 2015

Untuk Mereka



Untuk Mereka

Mereka, jiwa-jiwa yang lepas
Mereka, jiwa-jiwa yang bebas
Mereka selalu menantang
Mereka selalu bertarung

Siang adalah pertarungan
Tersengat terik mentari
Beradu dengan debu
Di kerasnya hari-hari

Malam adalah pertempuran
Mencari tempat bersandar
Di bawah bulan yang enggan terang
Gelapnya masa depan tak menyurutkan langkah

Terbangun oleh pagi yang mereka benci
Entah makan apa hari ini
Entah jalan mana yang akan mereka susuri
Hanya melangkah berpetunjuk naluri

Mereka, jiwa-jiwa yang kuat
Mereka, jiwa-jiwa yang keras
Mereka selalu bergelut dengan hidup
Mereka selalu berjuang untuk hidup


 Seharian kemarin bersama pemuda-pemuda. Mendengarkan lagu-lagu karya mereka. Dalam bingar sebuah panggung pertunjukan sederhana. Musik yang mereka usung rata-rata bergenre punk. Lirik-lirik lagu bertema sosial dan politik terlantun. Suara-suara hati mereka keluar lewat nada-nada dan lirik lagu yang kritis. Bercerita tentang kehidupan jalanan,. Tentang hiruk pikuk kehidupan anak muda. Tentang carut marut pemerintahan bernegara. Memang ciri khas pemuda adalah suka memprotes hal-hal yang mereka anggap tidak sesuai dengan pemikiran mereka. Walaupun mungkin mereka juga masih belum terlalu memahami permasalahan sosial-politik dalam kehidupan bernegara. Tapi setidaknya mereka berani menyuarakan isi hati mereka. Itu adalah tanda bahwa hati dan nurani mereka masih hidup dan masih peka. Dari sini kita bisa membangun jiwa-jiwa pemuda yang peduli. Peduli terhadap kehidupan di sekitarnya, terhadap lingkungannya, peduli terhadap alamnya, dan peduli terhadap negaranya.
Puisi diatas terinpsirasi dari lagu-lagu kawan-kawan pemuda.

03.25 , 13/07/2015