14 Juni 2012 siang itu setelah istirahat di rumah Om Bek,
kami mencari ojek untuk turun ke Calabai. Ongkos ojek kesana @Rp.15.000,00,
jarak Desa Pancasila-Calabai sekitar 15 km. Pukul 14.45 kami sampai di Calabai,
sudah tidak ada bis untuk melanjutkan perjalanan, karna di sini bis hanya ada
dua kali dalam sehari di jam tertentu. Akhirnya aku dan Budi mengambil
keputusan untuk menginap di tempat agen bis jurusan Calabai-Mataram. Kami
memilih bis jurusan Mataram langsung karna kami tidak perlu ke Dompu lagi, jadi
bisa lebih hemat biaya dan waktu perjalanan.
Dua orang teman dari Padang ikut bersama kami, jadi sekarang kami
berempat, aku, Budi, Ape dan Tanjung. Sedangkan teman-teman dari Bima
memutuskan melanjutkan perjalanan dengan mencari tumpangan truk. Malamnya kami menginap di musola pribadi yang letaknya di
samping rumah pemilik agen bis. Kami sempat ngobrol dengan ibu pemilik rumah
itu, beliau cerita bahwa tak jauh dari Calabai ada sebuah Pulau yang indah,
namanya Pulau Satonda. Sayang kami tak
bisa kesana karena budget yang minim. Semoga lain waktu bisa kesana..
makan malam |
Jumat, 15 Juni 2012 pukul 06.00 WITA kami sudah bangun dan
masak buat sarapan. Setelah itu kami buru-buru packing dan mandi. Pukul 09.00
kami sudah bersiap untuk menunggu bis, tapi kata kondekturnya bis akan
berangkat seusai salat Jumat. Kami awalnya mengira bis akan bernagkat pagi-pagi
seperti biasa, ternyata tidak karna ini hari jumat. Kami malah ga sadar kalo
ini hari jumat, hehe.. tapi ini adalah sebuah contoh yang baik dari daerah ini,
kalo di daerahku sopir bis mungkin gak begitu peduli dengan waktu salat Jumat.
Akhirnya kami pun kembali istirahat di mushola sambil nunggu waktu salat.
Begitu waktu salat tiba kami salat Jumat di masjid dekat
Pasar Calabai. Setelah selesai, kami siap-siap untuk naik bis yang berangkat
pukul 14.00. ongkos bis dari Calabai ke Mataram @Rp.115.000,00. Perjalanannya
sendiri akan memakan waktu yang sangat panjang. Bis ¾ ini penuh sesak dengan
panumpang dan barang-barangnya. Barang apapun bisa diangkut oleh bis ini,
bahkan bis ini pun mau menjemput penumpang sampai di depan rumah. Ada kejadian
yang sempat membuat terharu ketika bis ini menjemput penumpang di rumahnya ke
dalam desa. Yang mau naik bis ini cuma satu keluarga, tapi yang mengantar
hampir satu desa. Banyak diantara mereka yang menangis melepas kebrangkatan
keluarga tersebut, mungkin keluarga itu hendak merantau.
Pos Polisi Doropeti |
Sekitar pukul 18.00 bis sampai di sebuah persimpangan antara
arah ke Dompu dan ke Mataram. Di sini bis berhenti untuk memberi waktu bagi
penumpang yang ingin makan, karna bis tidak akan berhenti lagi setelah ini. Aku
dan teman-temanku sendiri turut makan di salah satu warung. Aku sempat
ngobrol-ngobrol dengan pemilik warung. Dia cerita kalo warung di sebelahnya
punya orang Solo. Aku pun dikenalkan ke pemiliknya, orangnya ramah. Aku sempat
nyesel kenapa tadi ga makan disitu aja, mungkin bisa gratis karna sama-sama
orang Solo dan ketemu di tempat yang jauh dari kampung, hehehe..
PMI Selong-Lombok Timur |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung. Mari budayakan berkomentar :)