PROFIL
RUMAH
BACA EDELWEIS
Tuban Kidul RT 05 RW 05, Tuban, Gondangrejo,
Karanganyar, Jawa
Tengah
Latar
Belakang dan Sejarah Singkat:
Berawal dari pemikiran
beberapa pemuda di desa Tuban tentang tidak adanya tempat berkumpul(nongkrong)
yang positif untuk pemuda dan anak-anak. Dan juga karena vakumnya Organisasi
Karang Taruna maka tidak ada sebuah forum untuk pemuda berkumpul saling
bertukar pendapat. Dari gagasan itulah beberapa pemuda ingin membuat sebuah
komunitas yang bisa menciptakan dan mewadahi kegiatan posiif pemuda di Desa
Tuban. Dan juga memikirkan rendahnya minat baca di desa Tuban. Meskipun di
sekolah-sekolah sudah ada perpustakaan, tapi minat baca di desa kami masih
tetap rendah. Sementara dari beberapa pemuda itu ada yang memiliki minat baca
lumayan, tapi mereka memiliki kesulitan mengakses buku-buku bacaan. Selama ini
akses buku bacaan hanya bisa diperoleh oleh siswa-siswa sekolah atau
mahasiswa-mahasiswa di universitas. Sementara untuk orang-orang yang sudah
tidak menjadi siswa sekolah atau mahasiswa tidak bisa mengakses buku bacaan.
Dan keterbatasan ekonomi untuk membeli buku membuat mereka kesulitan untuk
menyalurkan hobi membacanya.
Dari hal-hal tersebut
di atas, beberapa pemuda itu berinisiatif mendirikan sebuah tempat yang
sederhana memanfaatkan ruang tamu dan teras dari rumahnya. Tempat itu kemudian
mereka namakan Rumah Baca Edelweis pada bulan Februari 2014. Mereka memulai membuka perpustakaan kecil dengan beberapa buku
koleksi mereka pribadi dan membuat rak dari kayu-kayu bekas. Seiring
berjalannya waktu, buku koleksinya mula bertambah dari bantuan/donasi
teman-teman dari berbagai daerah. Sampai saat ini ada sekitar 300 buku menjadi
koleksi Rumah Baca Edelweis.
Rumah Baca Edelweis
menyediakan buku-buku bacaan untuk masyarakat umum di sekitar Desa Tuban. Cara
peminjaman buku disini pun mudah dan gratis. Peminjam hanya dicatat nama,
alamat, dan nomor HP. Rumah Baca Edelweis tidak takut kalau peminjam tidak
mengembalikan buku. Itu bagian dari resiko sebuah perpustakaan. Disini kami
sama-sama belajar untuk menumbuhkan kejujuran dan tanggung jawab, tanpa paksaan
dan tanpa ancaman.
Selain menyediakan buku
bacaan dan pinjam-meminjam buku, Rumah Baca Edelweis juga sering mengadakan
kegiatan-kegiatan. Antara lain mengadakan workshop ketrampilan, menonoton film
bersama, dan kegiatan musik dalam upaya mewadahi kreatifitas pemuda Desa Tuban.
Dan di tahun kedua Rumah Baca Edelweis juga mulai bergerak di bidang lingkungan
dengan mendirikan Bank Sampah Edelweis yang diuurusi oleh pemuda-pemuda. Selain
itu juga mulai mengadakan program penghijauan desa sedikit demi sedikit.
Dana-dana untuk kegiatan itu kami dapat dari donasi/sumbangan teman-teman.
Awal
berdirinya Rumah Baca Edelweis
Dapat
bantuan rak dari Kelurahan Desa Tuban
Kegiatan-Kegiatan
Rumah Baca Edelweis:
1.
Menonton
Film Bareng
Kegiatan
ini diadakan hampir setiap bulan sekali atau dua kali, setiap hari sabtu malam.
Bertujuan memberikan hiburan gratis pada anak-anak di sekitar Rumah Baca Edelweis.
Berawal dari keprihatinan kami pada tayangan-tayangan di televisi yang kurang
baik dan juga kurang bermanfaat untuk anak-anak. Kami berinisiatif mengadakan
kegiatan ini. Film-film yang diputar terlebih dulu kami seleksi apakah layak
dan bisa memberi pelajaran/hikmah bagi penontonnya, terutama anak-anak. Kami
lebih sering memilih film-film yang memberikan pesan moral dan motivasi kepada
anak-anak dan juga pemuda untuk terus semangat belajar dan meraih cita-cita.
Terkadang kami juga memutar film-film kartun yang menghibur. Dalam kegiatan ini
Rumah Baca Edelweis juga suka memberikan makanan ringan tradisional, bermaksud
untuk mengenalkan anak-anak agar lebih suka mengkonsumsi makanan tradisional
yang bebas dari bahan pengawet.
2.
Workshop
Ketrampilan
Kegiatan-kegiatan
ini diadakan untuk mengasah kreatifitas anak-anak. Dilaksanakan dengan penuh
keceriaan dan ditemani kakak-kakak volunteer yang menguasai bidang ketrampilan
masing-masing.
Membuat tempat pensil/pulpen dari
kertas/koran bekas
Membuat batik ikat celup/kuas
Menggambar bersama
3.
Musik
Akustik
Kegiatan ini untuk para pemuda. Dalam
upaya mewadahi kreatifitas mereka dalam bermusik. Selain musik juga ada
pembacaan puisi dari karya kawan-kawan Rumah Baca Edelweis. Kegiatan ini tentunya
untuk mendorong para pemuda untuk menyalurkan energi dan jiwa muda mereka ke
dalam hal-hal positif.
4.
Bank
Sampah Edelweis
Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian
para pemuda terhadap lingkungan sekitar tempat tinggal. Masalah sampah adalah
maslah yang sangat sulit dicari solusinya. Pemerintah Desa juga belum mempunyai
system pengelolaan sampah. Jadi para pemuda berinisiatif melakukan kegiatan
ini. Bekerja sama dengan masyarakat yang ikut berpartisipasi. Menampung sampah
yang masih bisa didaur ulang lalu dijual ke pengepul rosok. Hasil dari penjualan dibagi antara Rumah Baca Edelweis dan
nasabah Bank Sampah sesuai perjanjian yang disepakati. Dari kegiatan ini Rumah
Baca Edelweis memperoleh sedikit dana untuk menggerakkan roda kegiatannya.
5.
Menanam
Pohon
Kegiatan
ini bertujuan mengenalkan dan mengajak anak-anak untuk mencintai alam dan
lingkungan sekitar mereka. Dengan menanam pohon kita sama saja berinvestasi
oksigen, menciptakan udara bersih. Setidaknya mengajak mereka untuk mengurangi
polusi udara. Kegiatan ini juga rutin diadakan sebulan sekali dalam program
“Satu Bulan Satu Pohon”, yang akan ditanam di tepian jalan desa. Melakukan
kegiatan ini sejak dini, besar kemungkinan akan menciptakan generasi-generasi
yang mencintai dan menjaga alam.
Terus tanam, tanam, dan
tanam terus
6.
Perpustakaan
Jalanan
Perpustakan
jalanan adalah kegiatan membawa buku-buku koleksi Rumah Baca Edelweis turun ke
jalan. Tujuannya untuk mendekatkan buku ke masyarakat di Desa Tuban. Di jalan
sekitar desa sesekali kami membawa buku-buku itu keluar. Biasanya pada waktu
sekolah-sekolah libur.
7. Mendaki Gunung Bersama
Kegiatan
ini untuk pemuda-pemuda yang menyukai petualangan di alam terbuka. Tapi
terkadang adik-adik kami pun ikut kegiatan ini, tentunya dengan ijin orang tua
dan pendampingan dari kami. Dengan mendaki gunung teman-teman Rumah Baca
Edelweis belajar menumbuhkan rasa cintanya pada tanah air Indonesia ini. Dan
juga belajar mencintai alam, agar tumbuh rasa keinginan untuk menjaga dan
merawat alam agar tetap terjaga dan indah.
Dan kegiatan mendaki gunung bagi kami adalah salah satu
bagian dari melaksanakan perintah 'iqra', 'membaca' karya ciptaanNya.
8.
Bersepeda Bersama
Bersepeda adalah salah satu kegiatan yang
disukai teman-teman Rumah Baca Edelweis. Tak lepas dari keadaan alam dan
lingkungan yang mulai terpolusi. Dan isu pemanasan global yang semakin panas.
Kami di desa ikut mengkampanyekan untuk mengurangi polusi udara, dengan
mengajak pemuda-pemuda Rumah Baca Edelweis untuk memakai sepeda jika bepergian
jarak dekat/sekitar kampung. Kadang kami juga mengadakan kegiatan bersepeda
bersama jarak jauh untuk memuaskan jiwa-jiwa petualang para pemuda.
Mengayuh menyalurkan
energi positif untuk kesehatan dan alam
9.
Bagi
Nasi Bungkus di Jalanan
Kegiatan
ini diadakan setiap bulan Ramadhan. Rumah Baca Edelweis dan teman-teman
mengumpulkan donasi lalu dibelikan nasi bungkus dan dibagikan ke jalanan. Pada
tunawisma, pemulung, tukang becak, dll, di sekitar kota Solo. Bertujuan untuk
belajar menumbuhkan rasa kepedulian kepada sesama dan mengasah rasa empati.
Kini kegiatan ini ingin kami lakukan bekerja sama dengan Rumah Baca Teratai di
Sangkrah,Solo. Mereka lebih intens dan konsisten melakukan kegiatan itu setiap
hari jumat.
Happiness is only real
when shared
Penutup:
Demikianlah
kegiatan-kegiatan di Rumah Baca Edelweis. Baru sebatas itulah hal-hal yang bisa
kami lakukan. Setidaknya kini di desa kami ada sebuah tempat untuk anak-anak
dan pemuda-pemuda menyalurkan energi jiwa muda mereka. Dan ada tempat untuk
mewadahi kreatifitas-kreatifitas mereka.
Semoga
lebih banyak lagi pemuda-pemuda di Desa Tuban dan dari daerah lain yang
bersedia bergabung untuk mengembangkan Rumah Baca Edelweis ini. Agar Rumah Baca
Edelweis bisa sampai pada impiannya untuk menjadi komunitas dan forum bagi
pemuda-pemuda di Desa Tuban khususnya dan dari daerah lain juga untuk saling
berbagi ilmu dan pengalaman hidup. Bukan hanya dalam soal buku atau minat baca
dan seni atau pun sastra, tapi mencakup dalam semua aspek kehidupan. Itulah
impian Rumah Baca yang sejati, menjadi tempat untuk belajar tentang
kehidupan yang sederhana dan tempat belajar menjadi manusia yang seutuhnya.
Semangat baik…!