DOA DI LUBUK SAKIT
Padaku, berikan padaku puisi
yang mampu membimbing aku kembali padaMu
Tuhan, beri aku nyanyian dzikir para gulma
para burung lagi para petani, yang teduh membasuh muka
lewat mata sejenak menutup.
Mulanya aku curi puisi dari mata para gadis
lalu ke mata pisau mengorek isi jantung
Puisi, aku tulis puisi sampai gigih
darah lelakiku muncrat hampir kafir
Tuhan, beri aku param peredam lupa peredam
lukaku di keledai di hasrat malang kemaluanku
makhluk yang tumpul lagi tak panjang.
Lewat doa di lubuk sakitku
kuakui tak cermat aku mengeja
perbait perbaris kuasaMu untuk kutulis menjadi puisi,
di langit aku diberi puisi akan kesaksian yang luas
lagi megah menjemputku lewat mata sejenak menutup
Padaku, Engkau berikan kuasa yang mampu
mengubahku kembali pada lupa lagi luka.
(Rabu Pagisyahbana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung. Mari budayakan berkomentar :)