16 Januari 2016

Kapal Bapak




Kapal Bapak

Di tanganmu ada sebuah kapal
Mengarungi lautan takdir
Menerjang ombak pada garis-garis riak
Karang menghadang tak membuatmu karam
Kapal terus kau kemudikan
Menyeberangi nasib di kejauhan masa depan

Di kakimu ada sebuah kapal
Berlayar dalam lika-liku samudera kehidupan
Meski lelah layar tetap kau kembangkan
Mendayung mimpi sepenuh kekuatan
Tangis kau redam tanpa param peredam
Dalam hati kau sembunyikan keluhan

Di pundakmu ada sebuah kapal
Terus melaju dengan berat muatan
Menggores luka pada tubuh tuamu
Setia mengantar beban yang menjadi tanggung jawabmu
Kemudi di tanganmu gagah kau kendalikan
Mencari pelabuhan untuk bersandar

Kapal di tanganmu
Kapal di kakimu
Kapal di pundakmu
Kemudi di hati dan jiwamu


14/01/2016 


Akhirnya aku bisa menulis sebuah puisi untuk Bapak. Lama keinginan itu ada, namun hati dan tangan tak kunjung bisa merealisasikan. Tengah malam kemarin akhirnya hati dan tanganku tergerak untuk menulis puisi saat melihat Bapak yang lelap tertidur.
Aku mencintai Bapakku, tanpa kata-kata cinta. Ini adalah salah satu caraku mengungkapkan cintaku pada Bapak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung. Mari budayakan berkomentar :)