“ Mengalah ternyata bukan berarti
kalah. Bahkan itu suatu kemenangan. Kemenangan dari apa atau siapa ? Kemenangan dari sebuah perlawanan ego. Ego yang bisa menutup hati dari
benar dan salah. Ego
yang hanya mencari bahagianya sendiri. Ya, secara kasat mata, terlihat kalah
memang. Dan karenanya kehilangan satu kebahagiaan, namun karenanya pula
mendapat suatu kebahagiaan sejati
: ketenangan dalam diri. Tidak ada lagi keresahan dan kekhawatiran. Yang ada
tinggallah
kepasrahan dan kembali berjalan. Kembali
mencari hakekat-hakekat lain dalam hidup ini. Dan
mungkin akan ada pertarungan kembali, melawan ego-ego lain yang masih samar tersembunyi.”
(Batas-Catatan Kaum Kusam)
Seperti matahari yang mengalah pada malam
Seperti malam yang mengalah pada pagi
Seperti pagi yang mengalah pada siang
Seperti siang yang mengalah pada senja
Seperti senja yang mengalah pada gelap
Seperti gelap yang mengalah pada terang
Seperti terang yang mengalah pada mendung
Seperti mendung yang mengalah pada hujan
Seperti hujan yang mengalah pada pelangi
Seperti pelangi yang mengalah pada cahaya
Seperti cahaya yang mengalah pada redup
Seperti redup yang mengalah pada sinar matahari
Seperti malam yang mengalah pada pagi
Seperti pagi yang mengalah pada siang
Seperti siang yang mengalah pada senja
Seperti senja yang mengalah pada gelap
Seperti gelap yang mengalah pada terang
Seperti terang yang mengalah pada mendung
Seperti mendung yang mengalah pada hujan
Seperti hujan yang mengalah pada pelangi
Seperti pelangi yang mengalah pada cahaya
Seperti cahaya yang mengalah pada redup
Seperti redup yang mengalah pada sinar matahari
Malam, 01/09/2015