8 September 2015

My Life My Adventure (wae lah)



Hal yang sedang ngetrend sekarang adalah traveling dan backpacking. Pergi ke tempat-tempat wisata yang indah. Berfoto narsis sambil memperlihatkan tulisan “Indonesia itu indah” dan bermacam-macam lagi tulisan lainnya. Di zaman sekarang memang segala kemudahan sudah mendukung untuk berpergian. Segala macam informasi mudah di dapat. Koneksi pertemanan juga sangat mudah diperoleh, terutama dari media sosial. Sehingga memudahkan orang-orang yang ingin melakukan perjalanan traveling atau pun backpacking. Sampai muncullah kata-kata “My Trip My Adventure”. Awalnya dimulai dari sebuah acara travelling yang populer di telivisi. Dan kini banyak orang yang meniru acara televisi itu. Setiap kali berpergian selalu menyebut “My Trip My Adventure”. Televisi adalah salah satu media yang sangat mudah untuk menyebarkan trend. Bahkan sekarang menjamur ke masalah mode, dari kaos, topi, sampai bermacam-macam barang bertuliskan “My Trip My Adventure”. Apakah itu sebuah gegar budaya ? Entahlah.

Sebelum hal itu, dulu pernah muncul sebuah iklan rokok di telivisi dengan kata “My Life My Adventure”. Hal itu juga sempat menjadi trend untuk kalangan petualang.
Memang semua itu bukan sebuah masalah. Kita bebas mengikuti trend atau mode apa saja. Kita bebas melakukan hal apa saja asal bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan dan tidak merugikan orang lain. Yang aku lihat sekarang, masalahnya adalah timbul saling mengolok antara orang-orang yang dianggap kekinian dan orang-orang yang merasa senior dalam dunia traveling, backpacking, atau pun petualangan lainnya. Kenapa kita harus saling mengolok-olok ? Aku yakin pasti semua merasa dan ingin dianggap benar. Bukankah lebih baik kita semua instrospeksi diri masing-masing saja ?

Aku pribadi kalau harus memilih dua kata itu,aku akan memilih “My Life My Adventure”. Bukan karena  alasan macam-macam, tapi karena memang hidup ini adalah sebuah petualangan. Dimulai sejak kita membuka mata ketika bangun tidur. Membuka pintu kamar, belum pasti hal apa yang akan kita dapati. Bisa saja kita dengar kabar, “Kakak baru saja melahirkan, kita punya ponakan lagi!”. Atau mungkin malah ada kabar, “Kerabat kita meninggal.” Kita tak kan pernah tahu, hidup penuh ketidakpastian.
Mandi merasakan kesegaran air dari dalam bumi, bukankah itu hal yang sangat menyenangkan ? Berangkat atau pulang kerja, entah dengan sepeda, motor, mobil, bis, atau pun kereta. Kita tak akan pernah tahu apa yang akan kita alami atau temui dalam perjalanan. Menghadapi suka duka dan masalah-masalah pekerjaan. Berpanas-panas di jalanan untuk makan siang atau berhujan-hujan tatkala pulang ke rumah. Menyelesaikan problem-problem dalam keluarga. Membaur dalam kehidupan masyarakat, belajar hidup bersosial. Bukankah semua itu sebuah petualangan hidup yang sesungguhnya ?

Untuk yang lebih suka “My Trip My Adventure”, ya itu bebas-bebas saja. Dengan segala pendapat dan argumennya masing-masing. Kita bebas memilih jalan. Kita bebas mempunyai pemikiran. Asal kita bisa tetap menjaga kelestarian bumi tempat tinggal kita ini. Tak perlu kita saling mengolok-olok. Kita bisa saling mengingatkan dengan cara yang lebih santun.

Selamat berpetualang dalam hidup masing-masing !