Hal yang sedang ngetrend sekarang adalah traveling dan
backpacking. Pergi ke tempat-tempat wisata yang indah. Berfoto narsis sambil
memperlihatkan tulisan “Indonesia itu
indah” dan bermacam-macam lagi tulisan lainnya. Di zaman sekarang memang
segala kemudahan sudah mendukung untuk berpergian. Segala macam informasi mudah
di dapat. Koneksi pertemanan juga sangat mudah diperoleh, terutama dari media
sosial. Sehingga memudahkan orang-orang yang ingin melakukan perjalanan
traveling atau pun backpacking. Sampai muncullah kata-kata “My Trip My Adventure”. Awalnya dimulai dari sebuah acara
travelling yang populer di telivisi. Dan kini banyak orang yang meniru acara
televisi itu. Setiap kali berpergian selalu menyebut “My Trip My Adventure”. Televisi adalah salah satu media yang
sangat mudah untuk menyebarkan trend. Bahkan sekarang menjamur ke masalah mode,
dari kaos, topi, sampai bermacam-macam barang bertuliskan “My Trip My Adventure”. Apakah itu sebuah gegar budaya ? Entahlah.
Sebelum hal itu, dulu pernah muncul sebuah iklan rokok di
telivisi dengan kata “My Life My
Adventure”. Hal itu juga sempat menjadi trend untuk kalangan petualang.
Memang semua itu bukan sebuah masalah. Kita bebas mengikuti trend atau mode apa saja. Kita bebas melakukan hal apa saja asal bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan dan tidak merugikan orang lain. Yang aku lihat sekarang, masalahnya adalah timbul saling mengolok antara orang-orang yang dianggap kekinian dan orang-orang yang merasa senior dalam dunia traveling, backpacking, atau pun petualangan lainnya. Kenapa kita harus saling mengolok-olok ? Aku yakin pasti semua merasa dan ingin dianggap benar. Bukankah lebih baik kita semua instrospeksi diri masing-masing saja ?
Memang semua itu bukan sebuah masalah. Kita bebas mengikuti trend atau mode apa saja. Kita bebas melakukan hal apa saja asal bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan dan tidak merugikan orang lain. Yang aku lihat sekarang, masalahnya adalah timbul saling mengolok antara orang-orang yang dianggap kekinian dan orang-orang yang merasa senior dalam dunia traveling, backpacking, atau pun petualangan lainnya. Kenapa kita harus saling mengolok-olok ? Aku yakin pasti semua merasa dan ingin dianggap benar. Bukankah lebih baik kita semua instrospeksi diri masing-masing saja ?
Aku pribadi kalau harus memilih dua kata itu,aku akan memilih
“My Life My Adventure”. Bukan
karena alasan macam-macam, tapi karena
memang hidup ini adalah sebuah petualangan. Dimulai sejak kita membuka mata
ketika bangun tidur. Membuka pintu kamar, belum pasti hal apa yang akan kita
dapati. Bisa saja kita dengar kabar, “Kakak baru saja melahirkan, kita punya
ponakan lagi!”. Atau mungkin malah ada kabar, “Kerabat kita meninggal.” Kita
tak kan pernah tahu, hidup penuh ketidakpastian.
Mandi merasakan kesegaran air dari dalam bumi, bukankah itu hal yang sangat menyenangkan ? Berangkat atau pulang kerja, entah dengan sepeda, motor, mobil, bis, atau pun kereta. Kita tak akan pernah tahu apa yang akan kita alami atau temui dalam perjalanan. Menghadapi suka duka dan masalah-masalah pekerjaan. Berpanas-panas di jalanan untuk makan siang atau berhujan-hujan tatkala pulang ke rumah. Menyelesaikan problem-problem dalam keluarga. Membaur dalam kehidupan masyarakat, belajar hidup bersosial. Bukankah semua itu sebuah petualangan hidup yang sesungguhnya ?
Mandi merasakan kesegaran air dari dalam bumi, bukankah itu hal yang sangat menyenangkan ? Berangkat atau pulang kerja, entah dengan sepeda, motor, mobil, bis, atau pun kereta. Kita tak akan pernah tahu apa yang akan kita alami atau temui dalam perjalanan. Menghadapi suka duka dan masalah-masalah pekerjaan. Berpanas-panas di jalanan untuk makan siang atau berhujan-hujan tatkala pulang ke rumah. Menyelesaikan problem-problem dalam keluarga. Membaur dalam kehidupan masyarakat, belajar hidup bersosial. Bukankah semua itu sebuah petualangan hidup yang sesungguhnya ?
Untuk yang lebih suka “My
Trip My Adventure”, ya itu bebas-bebas saja. Dengan segala pendapat dan argumennya masing-masing. Kita bebas
memilih jalan. Kita bebas mempunyai pemikiran. Asal kita bisa tetap menjaga
kelestarian bumi tempat tinggal kita ini. Tak perlu kita saling mengolok-olok.
Kita bisa saling mengingatkan dengan cara yang lebih santun.
Selamat berpetualang dalam hidup masing-masing !