Barusan ngopi sama teman sambil ngobrol-ngobrol. Ada sebuah obrolan yang menarik bagiku.
Dia
bercerita tentang kakaknya yang baru saja melahirkan. Ketika aku tanya nama
keponakannya yang baru lahir itu, dia lupa namanya karena namanya lumayan
panjang, lalu dia mlah bertanya padaku.
- "Kang, kenapa orang zaman dulu
memberi nama anak-anaknya pendek misal kaya aku cuma Purwanto gitu ? Beda sama
orang-orang zaman sekarang, memberi nama anak-anaknya panjang-panjang."
Aku
terdiam, ngopi dulu sambil mikir. Hal itu memang benar, orang zaman
dulu memberi nama anaknya pendek-pendek, orang zaman sekarang panjang. Aku
yakin semua memberi nama anaknya dengan arti yang baik. Tak mungkin orang tua memberi nama anaknya dengan arti yang jelek. Akhirnya aku punya
sebuah jawaban.
+ "Memang sekarang banyak hal semacam itu, kalau kita
mau memikirkan hal itu lebih jauh,mungkin itu sebuah cerminan kehidupan
zaman dulu dengan zaman sekarang, orang zaman dulu memberi nama anaknya
pendek, itu cerminan kehidupan mereka yang sederhana. Orang zaman sekarang
memberi nama anaknya panjang, itu mungkin cerminan kehidupan orang
zaman sekarang yang suka berlebihan. Tapi mau nama panjang atau pendek, yang
penting arti dan maksudnya bagus. Toh nanti kita akan memanggil anak kita
paling dengan satu kata/nama juga kan. Jadi menurutku lebih baik memberi nama
anak kita tidak usah panjang-panjang. Pikir lebih jauh lah, itu akan merepotkan anak
kita sendiri kelak, mungkin."
Ya, itu hanya sebuah pendapat menurut pemikiran sederhanaku. Kita semua bebas memilih mau memberi nama anak dengan pendek atau panjang. Yang penting adalah bagaimana kita mendidik anak kita kelak.
Lanjut ngopi....