Kita…
Kawan…
Bukan siapa-siapa
Kita hanya manusia yang diberi anugerah kaki yang sehat
Kawan…
Bukan siapa-siapa
Kita hanya manusia yang diberi anugerah kaki yang sehat
Kita…
Kawan…
Tak mempunyai apa-apa
Kita hanya punya sepeda sederhana
Kawan…
Tak mempunyai apa-apa
Kita hanya punya sepeda sederhana
Kita…
Kawan…
Tak mampu berbuat apa-apa untuk dunia
Kita hanya mampu mengayuh untuk sedikit mengurangi polusi udara
Kawan…
Tak mampu berbuat apa-apa untuk dunia
Kita hanya mampu mengayuh untuk sedikit mengurangi polusi udara
Mengayuh ke tempat kerja
Mengayuh ke angkringan
Mengayuh ke tempat ibadah
Mengayuh untuk desa
Mengayuh untuk udara
Mengayuh untuk jiwa
Mengayuh untuk raga
Mengayuh ke angkringan
Mengayuh ke tempat ibadah
Mengayuh untuk desa
Mengayuh untuk udara
Mengayuh untuk jiwa
Mengayuh untuk raga
Walau kadang dorongan angin melambatkan kayuhanmu
Gelap malam membatasi jarak pandangmu
Jalan menanjak memaksamu menuntun sepedamu
Turunan tajam kadang malah menakutkanmu
Terik mentari tak segan membakar kulitmu
Klakson truk dan bis bagai anjing yang menyalak mengagetkanmu
Gelap malam membatasi jarak pandangmu
Jalan menanjak memaksamu menuntun sepedamu
Turunan tajam kadang malah menakutkanmu
Terik mentari tak segan membakar kulitmu
Klakson truk dan bis bagai anjing yang menyalak mengagetkanmu
Walau peluh membasahi seluruh tubuhmu
Teruslah mengayuh kawan
Karena setiap kayuhanmu adalah kata-kata yang meronta
“Tolong selamatkan udara”
Teruslah mengayuh kawan
Karena setiap kayuhanmu adalah kata-kata yang meronta
“Tolong selamatkan udara”
Mungkin semua itu tak berarti untuk semesta
Tapi kita tahu semua itu tentang jiwa
Tak perlu berusaha menjadi berguna
Terus mengayuh saja untuk bahagia
Tapi kita tahu semua itu tentang jiwa
Tak perlu berusaha menjadi berguna
Terus mengayuh saja untuk bahagia
Senja, 06/09/2015
Foto-foto : Mengayuh ke Curug Gedangsari-Gunung Kidul
Terima kasih Maha Pencipta atas kaki sehat yang Engkau cipta.