SUDUT KOTA
Aku memang tak bisa menulis kata-kata indah
Aku hanya ingin bercerita tentang realita
Tentang sebuah makna di sudut kota
Lampu merah mulai
menyala
Anak-anak pun siap
berdansa dengan musik seadanya
Berharap kami
mengulurkan tangan
Di dalam sesaknya bus kota
Seorang pemuda petiki gitarnya
Jilati kerasnya kehidupan
Di trotoar jalan ibu
tua duduk termangu
Menatap mangkok
kosong itu
Dan berdoa Tuhan
memberi harapan baru
Aku melihat, aku mendengar
Aku hanya bisa membayangkan kehidupan mereka
Dan merenungi diri
Aku bersyukur dengan
hidupku
(Minggu, 10 Januari 2009)
di sebuah sudut kota |