5 Oktober 2015

Sudut Kota


SUDUT KOTA

Aku memang tak bisa menulis kata-kata indah
Aku hanya ingin bercerita tentang realita
Tentang sebuah makna di sudut kota

Lampu merah mulai menyala
Anak-anak pun siap berdansa dengan musik seadanya
Berharap kami mengulurkan tangan

Di dalam sesaknya bus kota
Seorang pemuda petiki gitarnya
Jilati kerasnya kehidupan

Di trotoar jalan ibu tua duduk termangu
Menatap mangkok kosong itu
Dan berdoa Tuhan memberi harapan baru

Aku melihat, aku mendengar
Aku hanya bisa membayangkan kehidupan mereka
Dan merenungi diri

Aku bersyukur dengan hidupku

(Minggu, 10 Januari 2009)

di sebuah sudut kota