Senja Hutan Cemara
Kesiur angin menggores hening
Menerobos rerimbunan cemara
Mendayung perahu senja dengan jingga
Menuju puncak bukit menuntun sujud
Kaki mengukir cerita di tanah basah
Menguak tabir belukar yang menutup setapak
Orkestra serangga membawa percayaku
Pada alunan musik surga yang sesungguhnya
Ricik air sungai memenuhi indera pendengarku
Menghanyutkan jiwa ke kejernihan tenang
Batu membelokkan arus ke mata arah batin
Deras mengalir memenuhi takdir
Dalam gelap aku memahat waktu
Menjelma bayang mengitari api unggun
Terus kupahat hidup sampai mata api beku
Kusimpan dalam lumbung raga, kuburku
SB
04/Feb/2016
Asik tulisannya galau
BalasHapushahaha.....monggo....
BalasHapus